Uang sebagai alat tukar dalam kehidupan kita, kini semakin menjadi kebutuhan utama bagi tiap masyarakat. Padahal menurut saya pribadi, kebutuhan kita sebagai manusia adalah kebahagian rohani yang tentunya tidak bisa dibeli dengan uang. Yah, hanya sedikit intermezzo untuk memulai pembahasan kali ini, yaitu tentang: Sistem Informasi Asuransi dan Keuangan (selanjutnya akan disebut SIAK).
Winnie The Pooh di atas, mengilustrasikan masyarakat atau kaum menengah ke bawah yang berusaha untuk mendapatkan uang agar bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sedangkan Bapak Botak di bawahnya mewakili gambaran kaum menengah ke atas yang mau membentu Winnie The Pooh yang sedang kesusahan, tentunya dengan beberapa kondisi tertentu yang menguntungkan mereka.
Pada awalnya, Bapak Botak memberikan pinjaman langsung kepada Winnie The Pooh dengan memberi bunga (misalnya 5%) dengan jangka waktu 3bulan. Jadi, jika pada bulan Januari Bapak Botak meminjamkan uang 500juta, maka 3 bulan kemudian (April) Winnie The Pooh harus mengembalikan uang Bapak Botak sebesar 505juta rupiah. Tetapi Bapak Botak mulai berpikir akan resiko lain, yaitu seandainya terjadi hal yang buruk pada Winnie The Pooh (hingga mengakibatkan meninggal) siapa yang akan membayar sisa-sisa hutang Winnie The Pooh? Maka dari itu, Pak Botak mulai memikirkan cara lain untuk mendapatkan uang. Karena Pak Botak tidak ingin menanggung resiko sendiri, maka ia mengajak sebuah lembaga untuk bekerja sama mendapatkan keuntungan.
Diagram 1. World Financial Flow
Diagram di atas menyajikan alur finansial dunia yang pada awalnya dimulai dari kisah Pak Botak dan Winnie The Pooh. Selama ini Pak Botak melakukan peminjaman uang kepada Winnie The Pooh sebesar 500juta secara langsung seperti dilambangkan oleh huruf “a”. Namun, Pak Botak (dilambangkan dengan huruf “A”) yang memiliki banyak uang tak ingin menerima resiko sendiri (apabila Winnie The Pooh mengalami kejadian buruk yang menyebabkan ia tidak bisa membayar hutangnya), maka beliau mengajak lembaga (BANK) untuk bekerja sama meminjamkan uang kepada yang membutuhkan seperti Winnie The Pooh. Hubungan antara Pak Botak dengan Bank, dilambangkan dengan huruf “b” yang bernama Transfer of Risk. Dengan begitu kondisi Pak Botak sudah aman karena uang yang dipinjam pasti kembali.
Hubungan antara Pak Botak dengan BANK memiliki kondisi sebagai berikut: Pak Botak meminjamkan uangnya sebesar 500juta kepada BANK dengan bunga 5% dan apabila nasabah peminjam tidak bisa melakukan pembayaran, pihak BANK harus membayar ganti rugi sebesar 500juta. Kemudian pihak BANK akan memberikan pinjaman sebesar 500juta kepada nasabahnya namun dengan bunga ebih besar yaitu 7% sehingga BANK memiliki keuntungan sebesar 2%. Keuntungan inilah yang akhirnya disebut sebagai interest spread.
Dikarenakan pihak BANK tidak memiliki cukup uang untuk melakukan ganti rugi, maka ia mencari perusahaan lain untuk diajak kerja sama. Sebut saja perusahaan itu adalah PT. XYZ seperti yang ditunjukkan gambar. Perusahaan ini bersedia menggantikan pihak BANK memberikan ganti rugi sebesar 500juta dengan syarat pihak BANK harus menyetor uang sebesar 10juta kepadanya. Uang 10juta yang disetor oleh pihak BANK disebut sebagai premi, sedangkan uang sebesar 500juta yang dikeluarkan oleh PT. XYZ disebut sebagai uang pertanggungjawaban.
Namun, ternyata PT. XYZ juga tidak memiliki cukup uang untuk melakukan ganti rugi. PT. XYZ hanya mampu membayar uang pertanggungan sebesar 100juta. Untuk itu ia mencari perusahaan lain untuk diajak kerja sama, dan didapatlah PT. DEF yang mampu membayar uang pertanggungkjawaban sebesar 400juta. Agar dapat bekerja sama dengan PT. DEF, ternyata PT. XYZ harus menyetorkan sejumlah uang kepada PT. DEF. Untuk itu PT. XYZ memutuskan menyetorkan premi sebesar 8juta kepada PT. DEF sehingga premi yang didapat PT. XYZ sekarang adalah 2juta, sedangkan uang pertanggungjawaban yang harus dikeluarkan sebesar 100juta. Dalam hal ini, PT. DEF disebut juga sebagai perusahaan re-asuransi.
Pada kenyataannya, uang pertanggungjawaban yang dapat dikeluarkan oleh PT. DEF hanya sebesar 100juta sehingga hal yang terjadi pada perusahaan sebelumnya harus terulang. Kini, PT. DEF harus mencari perusahaan lain yang dapat diajak kerja sama untuk menanggung uang pertanggungjawaban. PT. DEF bekerja sama dengan salah satu perusahaan Retrocessi yang bisa menanggung uang pertanggungjawaban sebesar 300juta. Namun, tentunya dengan syarat tertentu, yaitu PT. DEF harus membayar premi sebesar 8juta sehingga sisa premi yang sekarang dimiliki oleh PT. DEF adalah 2juta dan uang pertanggungjawaban yang harus dikeluarkan sebesar 100juta. Hubungan antara BANK, PT. XYZ, PT. DEF, dan PT. HIJ merupakan Transfer of Risk yang dilambangkan dengan tanda panah merah dan dapat dilihat pada diagram di atas.
PT. HIJ merupakan perusahaan yang memiliki resiko paling tinggi karena merupakan pusat pengalihan resiko dari banyak perusahaan re-asuransi lain. Berdasarkan hal tersebut tentunya PT. HIJ berusaha semaksimal mungkin untuk mencari keuntungan. Untuk itulah, walaupun berlokasi di luar negeri, PT. HIJ membuat anak perusahaan lain yang bertugas untuk mengumpulkan capital gain dan capital stock dari pasar modal yang dilambangkan dengan huruf “d”. Seperti yang terlihat pada gambar, anak perusahaan yang dimiliki oleh PT. HIJ adalah OPQ, RST, dan UVW.
Tak hanya PT. HIJ yang menginginkan keuntungan lebih, tetapi pihak BANK juga memikirkan hal yang sama. Agar ia memiliki keuntungan lebih dan memiliki banyak nasabah, maka pihak BANK melakukan kerja sama dengan TLE dan membuat sebuah perusahaan leasing bernama BALE. Pada gambar, BALE diberikan warna biru dan oranye sebagai tanda bahwa BALE merupakan gabungan dari BANK dan TLE. Setali tiga uang, anak perusahaan TLE juga ingin menghindari kondisi kerugian, oleh karena itu ELT melakukan transfer of risk ke PT. XYZ, sedangkan LET melakukan transfer of risk ke PT. KLM.
Demikianlah sedikit yang saya bisa ceritakan tentang WORLD FINANCIAL FLOW yang baru saja saya pelajari pagi ini. Semoga apa yang saya tuliskan dapat memberi sedikit pencerahan bagi yang membutuhkan.
Xie-xie
Wo de pheng you, jia you ^^
aina c=*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar