Rabu, 03 April 2013

Simulasi Perhitungan Cadangan Klaim

Tugas kelompok Sistem Informasi Asuransi Keuangan
Menentukan Perhitungan Cadangan Klaim
Anggota Kelompok:
1. Abidin Ali
2. Alicia Febriana S.
3. Ardisa Pramudhita
4. Meilidyaningtyas C.R.
5. Prakasita Wigati

ASURANSI TERM LIFE

Asuransi Term Life


Probabilitas Kematian : Tabel Mortalita
Jumlah Penduduk : 237.641.326 jiwa (Sumber : BPS 2010)
Usia Kepesertaan : 25 – 65 Tahun
Usia Rata – rata kepesertaan : 35 Tahun
Peserta Asuransi : 200
Suku Bunga : 6%
Usia Resiko : 52 Tahun (Probabilitas Kematian laki-laki+perempuan: 0,005605)
Periode Asuransi Group Term Life : 10 Tahun
Masa Pertanggungan = 15 Tahun
Uang Pertanggungan = Masa Pertanggungan * Penghasilan bulanan * 12 bulan
Human Life Value   = 15* 20.000.000 * 12
                             = 3.600.000.000,00 / Group
                             = 18.000.000 / Orang

Premi                    = Uang Pertanggungan * Jumlah kematian
                             = 18.000.000 *((179 + 118)/2)
                             = 18.000.000 * 148,5
                             = 2.673.000.000
                             = Hasil Perhitungan / Jumlah Penduduk
                             = 2.673.000.000/ ((96.047 + 97.031)/2 )
                             = 2.673.000.000 / 96539
                             = 27.688 /orang / tahun
                             = 27.688 * 200 = 5.537.600 / group / tahun



Jadi nilai premi asuransi murni (Perhitungan premi didasarkan hanya pada tabel mortalita 2011) = Rp. 27.688per individu per tahun atau Rp 5.537.600per group per tahun selama 15 tahun.




Asuransi endowment

Probabilitas Kematian : Tabel Mortalita
Jumlah Penduduk : 237.641.326 jiwa (Sumber : BPS 2010)
Usia Kepesertaan : 25 – 65 Tahun
Usia Rata – rata kepesertaan : 35 Tahun
Peserta Asuransi : 200
Suku Bunga : 6%
Usia Resiko : 52 Tahun (Probabilitas Kematian laki-laki + perempuan: 0,005605)
Periode Asuransi Group Term Life : 15 Tahun
Masa Pertanggungan = 20 Tahun
Uang Pertanggungan = Masa Pertanggungan * Penghasilan bulanan * 12 bulan
Human Life Value   = 20* 20.000.000 * 12
                             = 4.800.000.000,00 / Group
                             = 24.000.000 / Orang



Premi                    = Uang Pertanggungan * Jumlah kematian
                             = 24.000.000 * ((179 + 118)/2)
                             = 24.000.000 * 148,5
                             = 3.564.000.000
                             = Hasil Perhitungan / Jumlah Penduduk
                             = 3.564.000.000/ ((96.047 + 97.031)/2 )
                             = 3.564.000.000 / 96539
                             = 36.918 /orang / tahun
                             = 36.918 * 200 = 7.383.600 / group / tahun

Cadangan klaim:
Risk (Resiko)         : 7.383.600 * 56% = 4.134.816
                      7.383.600 - 4.134.816 = 3.248.784



Jika nasabah masih hidup di tahun ke-16 setelah masa pembayaran preminya berakhir maka ia akan menerima uang pertanggungan sebesar:
20% * UP     = 20% * 24.000.000
                     = 4.800.000

Jika nasabah masih hidup di tahun ke-18 maka ia akan menerima uang pertanggungan sebesar:
30% * UP     = 30% * 24.000.000
                     = 7.200.000

Jika nasabah masih hidup di tahun ke-20 maka ia akan menerima uang pertanggungan sebesar:
40% * UP     = 40% * 24.000.000
                     = 9.600.000

Sumber:




aina
c=*


Penetapan Valuasi


Untuk dapat menetapkan valuasi dalam asuransi, maka harus dilakukan beberapa tahap berikut:

Tahap 1: Mengisi SPAJ (Surat Permohonan Asuransi Jiwa)

Pada SPAJ ini terdapat bagian:
Indeks number, untuk nama nasabah, pemegang polis, dan beneficiary.
Nama       : 3 (pemegang polis+tertanggung+beneficiary)
Status       : hubungan keluarga, perilaku (behavior), pekerjaan
Usia         :
Alamat     :
Premi       :
UP           :
Program   :

Berikut gambaran mengenai tertanggung, pemegang polis, dan beneficiary.




ACE merupakan pemegang polis (yang membayar iuran) asuransi atas nama SONG (tertanggung). Tetapi, apabila SONG meninggal maka yang akan mendapatkan UP adalah JIE. Hal tersebut bisa saja terjadi dengan syarat ketiganya memiliki hubungan darah. Misal, ACE dan SONG adalah suami-istri, dan JIE adalah anak mereka. Sebenarnya, bisa saja tertanggung sekaligus menjadi pemegang polis, tergantung kesepakatan awal. Beneficiary juga bisa merangkap jadi pemegang polis, tetapi ia tidak mungkin sekaligus menjadi tertanggung. Prinsip hubungan antara tertanggung+pemegang polis+beneficiary adalah insurable interest.

Tahap 2: Under-writing (analisis resiko)
Pada tahap ini data yang harus dimiliki adalah sebagai berikut:

Tahap 3: Pricing and valuation
Pada tahap ini dilakukan penentukan program yang diinginkan, dan jumlah cadangan (solvency). Program yang dibuat pasti berbeda-beda, dengan jumlah cadangan yang berbeda pula.

Tahap 4: Financing and reporting
Penetapan cadangan ini menggunakan Risk Based Capital (RBC) sebesar 120%. Jumlah ini diterjemahkan sebagai, 40% dari premi yang didapat harus digunakan sebagai solvency (cadangan). Kuncinya adalah setiap orang yang berkepentingan di bagian ini harus mengetahui saat jatuh tempo dan jumlah UP-nya.

Tahap 5: Maintenance and services
Ketika tahap ini berakhir maka pihak asuransi akan “looping” atau kembali ke tahap 0 yaitu: Prospek (potensial customer) yang diketahui melalui market research.


Untuk mengetahui klaim yang telah terjadi, pihak asuransi dapat melihatnya di data base. Informasi tentang klaim di dapat dari customer service yang merupakan front liner perusahaan asuransi.

Selain customer service sebagai front liner, dikenal pula istilah Broker dalam asuransi. BROKER merupakan penunjang asuransi yang bertugas mewakili kepentingan nasabah, sedangkan Branches dan Agency mewakili kepentingan perusahaan asuransi. Branches merupakan bagian dari perusahaan, sedangkan broker merupakan penunjang asuransi. Karyawan Broker akan tetap mendapat gaji, sedangkan karyawan Branches harus menjadi tenaga penjual untuk mendapatkan komisi (gaji).


aina
c=*



Senin, 01 April 2013

Cadangan Klaim Asuransi

Cadangan Klaim Asuransi




Gambar di atas memberikan ilustrasi tentang program asuransi yang diikuti oleh seseorang (sebut saja Bunga). Garis hitam menunjukkan periode yang dipilih, garis merah menunjukkan lama waktu Bunga harus membayar premi, dan garis biru menunjukkan waktu bagi pihak asuransi untuk memberikan uang pertanggungjawaban (UP). 

Dalam contoh kasus ini, Bunga yang berumur 29 tahun memilih untuk mengasuransikan jiwanya selama 15 tahun dengan jangka waktu pembayaran premi selama 10 tahun. Memasuki tahun ke-11, Bunga sudah tidak perlu membayar premi lagi. Tahun ke-11 hingga ke-15 merupakan periode High Risk bagi pihak asuransi karena usia Bunga memasuki usia 40 dan lebih berisiko untuk mengalami kematian. Perusahaan asuransi tidak mungkin hanya memiliki 1 nasabah, dan ketika para nasabahnya memasuki periode high risk tentunya pihak asuransi memerlukan dana tambahan untuk memberi UP. Berdasar pada hal itulah pihak asuransi memerlukan cadangan klaim. 

Cadangan klaim biasanya berupa hasil dari investasi yang dilakukan oleh pihak asuransi. Premi yang diperoleh dari tiap-tiap nasabah digunakan untuk berinvestasi dan menarik keuntungan tambahan. Hal ini guna mengurangi resiko yang ditanggung oleh perusahaan, yang mengacu pada tabel mortalita (resiko kematian klien). Untuk menentukan cadangan klaim, pihak asuransi harus mengetahui beberapa hal berikut: 
1. Suku bunga
2. Bentuk (grup/personal)
3. Pilihan program asuransi 
- Apabila nasabah tetap hidup melebihi batas akhir pembayaran premi, nasabah tidak kaan mendapat UP. 
-Apabila nasabah tetap hidup melebihi batas akhi pembayaran premi, nasabah akan memperoleh sekian persen dari UP. 




Contoh kasus: Bunga mengikuti program asuransi untuk mendapatkan UP sebesar 10 juta rupiah. Untuk itu, ia harus membayar premi sebesar 500ribu/tahun, maka akan didapt perhitungan sebagai berikut: 

F1 yang dimaksud merupakan tahun ke-1, waktu dimana nasabah mulai masuk menjadi tertanggung pada perusahaan asuransi. Uang pertanggungan yang diberikan oleh pihak asuransi didapat dari pembayaran premi oleh nasabah (500rb) dan juga hasil dari investasi yang dilakukan (i%). Tetapi, ketika bentuk asuransi yang dilakukan adalah grup, maka perhitungannya akan menjadi: F1 = 500rb – risk.

aina
c=*